This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Klik Iklan

Sunday, August 25, 2024

Kemeriahan Semarak HUT RI ke 79 Desa Kaliprau

 



KALIPRAU - Dalam rangka memperingati HUT RI ke- 79 , Pemerintah Desa Kaliprau beserta warga masyarakat mengadakan karnaval yang diselenggarakan pada hari Minggu, 18 Agustus 2024 dengan suka ria dan tumpah ruah mulai dari anak - anak hingga orang tua mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan karnaval ini dimulai pada jam 14.00 WIB yang diadakan di depan jalan Balai Desa Kaliprau ke timur dengan berbagai kostum yang menarik warga masyarakat antusias mengikuti kegiatan ini.

Sepanjang jalan masyarakat menyambut arak-arakan karnaval HUT RI ke- 79 ini dengan penuh kegembiraan. Tepuk tangan dan sorakan semangat warga membuat karnaval kali ini semakin meriah melihat aksi-aksi lucu warga yang berdandan / mengenakan kostum menarik disertai dengan yel-yel yang nantinya juga akan dinilai.

Setelah acara karnaval diadakan juga lomba tarian daerah yang diikuti oleh anak-anak yang mengenyam pendidikan dan warga  . Dalam lomba ini juga mempertunjukkan tari Melati yang merupakan tarian asli asal desa Kaliprau Kec. Ulujami Kab. Pemalang.


Kemudian acara tersebut dilanjutkan dengan pemberian hadiah lomba - lomba yang juga diserahkan oleh Bapak Purwadi selaku Kepala Desa Kaliprau.

Tuesday, August 13, 2024

PIRAMIDA PENDUDUK DESA KALIPRAU

Penulis : Nathifa Fadheela

Umumnya, piramida penduduk digunakan untuk menggambarkan informasi mengenai struktur penduduk suatu wilayah. Piramida ini berbentuk diagram bar horizontal dengan histogram yang ditumpuk. Berikut merupakan piramida penduduk yang datanya bersumber dari Kartu Keluarga penduduk Desa Kaliprau.

 A.    Piramida Penduduk Berdasarkan RT/RW di Desa Kaliprau





1.  Bentuk piramida yang tidak simetris yang berarti adanya perbedaan distribusi antara lakilaki dan perempuan di berbagai RT

2.   Selain menunjukkan variasi jumlah perempuan dan laki-laki di tiam RT tersebar tidak merata, dapat dilihat juga perbandingan jumlah penduduk di Desa Kaliprau yang tidak merata, dibuktikan dengan adanya bar yang cukup panjang di suatu RT, tetapi ada juga yang bar nya lebih pendek di RT lainnya. 

Secara keseluruhan, piramida penduduk ini membantu menunjukkan bagaimana distribusi penduduk laki-laki dan perempuan bervariasi di setiap RT/RW Desa Kaliprau, dengan beberapa RT memiliki komposisi gender yang lebih dominan daripada yang lain.

 B.    Piramida Penduduk Berdasarkan Kategori Usia



1. Bentuk piramida ini menunjukkan adanya variasi demografis di setiap RT di Desa Kaliprau. Beberapa RT cenderung memiliki populasi yang lebih tua, sementara yang lain lebih didominasi oleh penduduk muda.

2. Hampir di semua RT terlihat bahwa penduduk yang berusia di atas 25 tahun mendominasi. Hal ini menunjukkan bahwa Desa Kaliprau memiliki banyak penduduk yang berusia 25 tahun ke atas, yang mungkin merupakan kelompok usia produktif atau memasuki usia pensiun.

3.  Piramida ini memberikan informasi penting untuk perencanaan pembangunan sarana dan prasarana. Misalnya, pembangunan sekolah sebaiknya ditempatkan di RT yang memiliki banyak penduduk muda (di bawah 25 tahun) untuk menarik lebih banyak siswa. Sebaliknya, fasilitas lain seperti pusat kesehatan mungkin lebih dibutuhkan di RT dengan populasi yang lebih tua.

Secara keseluruhan, piramida ini menggambarkan distribusi usia yang berbeda-beda di berbagai RT, memberikan wawasan tentang struktur umur di setiap area dan memungkinkan perencanaan kebijakan yang lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan demografis. 





Monday, August 12, 2024

DATA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DI DESA KALIPRAU, KECAMATAN ULUJAMI, KABUPATEN PEMALANG

       Penulis : Salsa Febriliana Sandita

   

Pendidikan memiliki peran penting dalam kemajuan desa dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, akses terhadap informasi dan teknologi, kesadaran kesehatan, pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan infrastruktur.

Semua ini berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. Pendidikan adalah fondasi utama untuk mencapai kemajuan yang lebih cepat dan merata di desa.

Tingkat pendidikan sering kali mencerminkan akses dan kualitas pendidikan yang tersedia di suatu wilayah. Di wilayah desa, sebagian besar penduduk biasanya memiliki akses yang lebih mudah ke pendidikan dasar (SD) dan menengah (SMP) dibandingkan dengan pendidikan menengah atas (SMA/SMK). Selain akses, kondisi ekonomi dan sosial di desa juga turut mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pendidikan. Berikut adalah jumlah tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kaliprau.


Data di atas merupakan data yang diperoleh dari survei rumah ke rumah berdasarkan kartu keluarga masyarakat Desa Kaliprau. Berdasarkan grafik data di atas dapat dijelaskan bahwa:

1. Pendidikan Dasar (SD) : Mayoritas penduduk Desa Kaliprau telah menyelesaikan pendidikan dasar dengan jumlah 2844. Hal  ini menunjukkan bahwa akses terhadap sekolah dasar di Desa Kaliprau cukup baik meskipun masih  terdapat tantangan dalam mempertahankan partisipasi anak-anak hingga selesai.

2.  Pendidikan Menengah Pertama (SMP) : Tingkat partisipasi di jenjang pendidikan menengah pertama relatif tinggi, yaitu berjumlah 939. Namun angka tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan pendidikan dasar. Hal ini dapat  disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk jarak sekolah yang lebih jauh atau keterbatasan ekonomi yang mengharuskan anak-anak bekerja untuk membantu keluarga.

3.    Pendidikan Menengah Atas (SMA/SMK) :  Partisipasi di tingkat pendidikan menengah atas lebih rendah dibandingkan dengan pendidikan dasar dan menengah pertama, yaitu sejumlah 472. Faktor ekonomi dan jarak ke sekolah yang lebih tinggi sering kali menjadi penghalang utama bagi banyak keluarga untuk melanjutkan pendidikan anak mereka

4.   Pendidikan Tinggi (Diploma/Sarjana) : Partisipasi dalam pendidikan tinggi masih sangat rendah di Desa Kaliprau. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei rumah ke rumah, yaitu jumlah penduduk yang berpendidikan D1 sebanyak 8 orang, D3 sebanyak 30 orang dan D4/S1 sebanyak 40 orang. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam  akses keperguruan tinggi, biaya pendidikan yang tinggi dan persepsi masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak mereka.

5.  Tidak Bersekolah/Belum Tamat SD : Jumlah penduduk yang tidak bersekolah atau belum menamatkan pendidikan formal di Desa  Kaliprau  ini masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 2480.

 


DATA PEKERJAAN MASYARAKAT DESA KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

  Penulis : Salsa Febriliana Sandita


Pekerjaan berperan penting dalam kemajuan desa dengan meningkatkan pendapatan, mendorong diversifikasi ekonomi, dan memperkuat infrastruktur. Pekerjaan yang stabil memberdayakan masyarakat, mengurangi urbanisasi, dan meningkatkan layanan publik. Oleh karena itu, pekerjaan yang layak dan beragam menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa, serta mendukung perkembangan desa secara keseluruhan.

Keberagaman jenis pekerjaan seperti pertanian, perdagangan, industri rumah tangga, dan jasa dapat mengurangi ketergantungan pada satu sektor ekonomi. Diversifikasi ini penting untuk ketahanan ekonomi desa, terutama dalam menghadapi perubahan musim, fluktuasi harga pasar, atau bencana alam. Semakin beragam pekerjaan yang tersedia, semakin besar peluang desa untuk berkembang.

Desa Kaliprau memiliki berbagai jenis mata pencaharian karena potensi wilayahnya yang cukup luas. Namun, sejak terjadinya banjir rob, potensi tersebut semakin berkurang karena semakin banyak wilayah yang terdampak banjir, yang berakibat pada menurunnya mata pencaharian penduduk Setelah dilakukan survei secara langsung dari rumah ke rumah, diperoleh klasifikasi pekerjaan masyarakat di Desa Kaliprau sebagai berikut:

No

Pekerjaan

Jumlah

1

Pembantu Rumah Tangga

1

2

Mengurus Rumah Tangga

1268

3

Bidan

1

4

Perawat

4

5

Tukang Gigi

1

6

Nelayan / Perikanan

24

7

Buruh Nelayan

2

8

Petani / Pekebun

916

9

Buruh Tani / Perkebunan

194

10

Peternak

4

11

Pelaut

2

12

Buruh Harian Lepas

159

13

Wiraswasta

1147

14

Pedagang

137

15

Industri

6

16

Perangkat Desa

12

17

Seniman

1

18

Penjahit

177

19

Guru

15

20

Pelajar / Mahasiswa

1107

21

PNS

13

22

Karyawan Swasta

93

23

Transportasi

1

24

Pensiunan

2

25

Karyawan Honorer

7

26

Tukang Kayu

1

27

Belum / Tidak Bekerja

1524

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa kejadian banjir rob ini membuat penduduk di Desa Kaliprau banyak yang kehilangan pekerjaannya, sehingga penduduk yang belum/tidak bekerja ini memiliki jumlah terbanyak, yaitu 1524. Kemudian diikuti oleh pengurus rumah tangga dengan jumlah 1268 dan wiraswasta dengan jumlah 1147. Berikut dapat dilihat persentase dari perkerjaan masyarakat di Desa Kaliprau.






 




Saturday, August 3, 2024

Upaya Pemerintah Desa Kaliprau Bersama Warga RW 06 Atasi Rob

      

                                     

KALIPRAU- Pemerintah Desa Kaliprau bersama warga RW 06 pada hari, Sabtu, 27 Juli 2024 mengadakan musyawarah bersama untuk membahas penanggulangan air rob yang menerjang sebagian wilayah di Desa Kaliprau bagian timur.

Terletak di pantai utara laut Jawa Desa Kaliprau kerap kali mengalami mengalami rob yang mengakibatkan aktivitas warga terganggu.

Melihat kondisi tersebut Pemerintah Desa Kaliprau dan warga yang terdampak berupaya untuk menanggulanginya dengan mengadakan rembug untuk menemukan solusi.

Dari musyawarah tersebut ada dua pendapat, yakni pendapat dari pemuda, ketua RT dan warga setempat.

Adapun pendapat dari pemuda menginginkan adanya tanggul di sebelah timur Lamaran yang kemudian diteruskan ke selatan dengan ketinggian ± 2 m dan lebar 1,5 m.

Kemudian pendapat dari ketua RT dan warga sekitar yang didominasi oleh bapak-bapak meminta agar dibuatkan baro di jalan sebelah barat sungai sembilangan timur dimulai dari cipluk ke utara kurang lebih 500 m / sampai jalan yang di rabat beton. Pembuatan baro memakai bambu yang dilapisi plastik tebal sebagai penahan air.

                                  

Setelah adanya dua pendapat tersebut, Pak Purwadi selaku kepala Desa Kaliprau mendengarkan alasan pendapat masing-masing dan meminta untuk semua pihak bahwa nanti keputusan yang diambil harus diterima dan merupakan keputusan yang terbaik.

Hingga setelah mendengarkan dan menimbang dari pendapat yang ada, maka diputuskanlah untuk dibuatkan baro karena lebih efektif dan efesien.