Penulis : Salsa Febriliana Sandita
Pendidikan memiliki
peran penting dalam kemajuan desa dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, akses terhadap informasi dan teknologi, kesadaran kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan pembangunan infrastruktur.
Semua ini berkontribusi
pada peningkatan Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan kesejahteraan masyarakat
desa secara keseluruhan. Pendidikan adalah fondasi utama untuk mencapai
kemajuan yang lebih cepat dan merata di desa.
Tingkat pendidikan sering kali mencerminkan akses dan kualitas
pendidikan yang tersedia di suatu wilayah. Di wilayah desa, sebagian besar
penduduk biasanya memiliki akses yang lebih mudah ke pendidikan dasar (SD) dan
menengah (SMP) dibandingkan dengan pendidikan menengah atas (SMA/SMK). Selain
akses, kondisi ekonomi dan sosial di desa juga turut mempengaruhi tingkat
partisipasi dalam pendidikan. Berikut adalah jumlah tingkat pendidikan
masyarakat di Desa Kaliprau.
Data di
atas merupakan data yang diperoleh dari survei rumah ke rumah berdasarkan kartu
keluarga masyarakat Desa Kaliprau. Berdasarkan grafik data di atas dapat
dijelaskan bahwa:
1. Pendidikan
Dasar (SD) : Mayoritas penduduk Desa
Kaliprau telah menyelesaikan pendidikan dasar dengan jumlah 2844. Hal ini
menunjukkan bahwa akses terhadap sekolah dasar di Desa Kaliprau cukup baik
meskipun masih terdapat tantangan dalam
mempertahankan partisipasi anak-anak hingga selesai.
2. Pendidikan
Menengah Pertama (SMP) : Tingkat partisipasi di jenjang pendidikan
menengah pertama relatif tinggi, yaitu berjumlah 939. Namun angka tersebut
lebih sedikit jika dibandingkan dengan pendidikan dasar. Hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk jarak sekolah yang lebih jauh atau keterbatasan
ekonomi yang mengharuskan anak-anak bekerja untuk membantu keluarga.
3. Pendidikan
Menengah Atas (SMA/SMK) : Partisipasi di tingkat
pendidikan menengah atas lebih rendah dibandingkan dengan pendidikan
dasar dan menengah pertama, yaitu sejumlah 472. Faktor ekonomi dan jarak
ke sekolah yang lebih tinggi sering kali menjadi penghalang utama bagi
banyak keluarga untuk melanjutkan pendidikan anak mereka
4. Pendidikan
Tinggi (Diploma/Sarjana) : Partisipasi
dalam pendidikan tinggi masih sangat rendah di Desa Kaliprau. Hal ini dapat
dilihat dari hasil survei rumah ke rumah, yaitu jumlah penduduk yang
berpendidikan D1 sebanyak 8 orang, D3 sebanyak 30 orang dan D4/S1 sebanyak
40 orang. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam akses
keperguruan tinggi, biaya pendidikan yang tinggi dan persepsi masyarakat
tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak mereka.
5. Tidak
Bersekolah/Belum Tamat SD : Jumlah penduduk yang
tidak bersekolah atau belum menamatkan pendidikan formal di Desa Kaliprau ini masih
cukup tinggi, yaitu sebanyak 2480.